(
PUASA RAMADHAN )
Saudara-saudara kaum Muslimin Jama’ah Sholat Terawih Yang
dimuliakan Allah
Pada
malam kali ini wajib bagi kita kaum muslim untuk memberikan rasa syukur kepada
Allah SWT karena Allah masih memberikan rahmat, taufiq serta hidayahnya kepada
kita semua untuk bisa bertemu lagi pada bulan yang mulia, bulan yang penuh
berkah ini yaitu bulan Ramadhan.
Pada awal bulan Ramadhan kali ini tepatnya tanggal 01Ramdhan kita
sebagai umat Islam yang mengaku umat dari Nabi besar kita yaitu Nabi Muhammad
SAW wajib bagi kita untuk senantiasa mengikuti apa yang telah diajarkan kepada
umatnya yaitu berpuasa dibulan Ramdhan karena Allah SWT telah memberi tuntutan
bagi kita berupa Agama Islam Sebagai pedoman hidup mempunyai rangka-rangka yang
lebih dikenal dengan rukun Islam, sebagaimana sabda Nabi:
Artinya:
Islam didirikan
atas lima dasar
1.
Mengucap
syahadat, bahwasannya tiada tuhan melainkan Allah dan menyaksikan bahwasannya
Muhammad adalah utusan Allah
2.
Menegakkan
sholat
3.
Mengeluarkan
zakat
4.
Melakukan
haji
5.
Berpuasa
di bulan Ramadhan
Dari hadits di atas kita memperoleh pelajaran bahwa salah satu
rukun Islam ialah melakukan ibadah puasa di bulan Ramadhan. Kita menyadari
tegak dan robohnya Islam tergantung pemeliharaan rukun-rukunnya. Oleh karena
itulah, melakukan puasa Ramadhan adalah wajib atas kaum muslimin, sebagaimana
firman Allah dalam Al-Qur’an (Qs: Al Baqarah: 183)
$yg•ƒr'¯»tƒ tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä |=ÏGä. ãNà6ø‹n=tæ ãP$u‹Å_Á9$# $yJx. |=ÏGä. ’n?tã šúïÏ%©!$# `ÏB öNà6Î=ö7s% öNä3ª=yès9 tbqà)Gs? ÇÊÑÌÈ
Artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana
diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,” (Qs: Al Baqarah: 183)
Ayat
diatas menegaskan wajibnya puasa atas setiap mu’min, juga
merupakan penegasan bahwa jika cirri-cirri orang yang bertaqwa ialah selalu
memenuhi kewajiban yang dimanfaatkan Allah, meskipun memikul resiko dan
tanggung jawab yang berat. Sebagaimana kita ketahui puasa merupakan ujian yang
sangat berat yang dirasakan oleh lahir batin kita.
Rasa
dahaga dan lapar yang harus kita kekang, keinginan dan nafsu yang harus kita
bendung selama melakukan puasa di siang hari semuanya merupakan penderitaan
lahir dan batin kita, meskipun segala yang kita ingini tersedia, segala yang
kita hajati nampak di depan mata kita, namun semuanya pantang kita lakukan dan
kita jamah lantaran melaksanakan ibadah puasa.
Kemudian
dalam hal berpuasa dilanjutkan lagi dalam firman Allah mengenai waktu puasa itu
dilakukan dan itu telah dinyatakan dalam Al-Qur’an pada (Qs: Al-Baqarah: 187)
sebagai berikut:
….4 (#qè=ä.ur (#qç/uŽõ°$#ur 4Ó®Lym tû¨üt7oKtƒ ãNä3s9 äÝø‹sƒø:$# âÙu‹ö/F{$# z`ÏB ÅÝø‹sƒø:$# ÏŠuqó™F{$# z`ÏB Ìôfxÿø9$# (ÇÊÑÐÈ...
Artinya: “Dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari
benang hitam, yaitu waktu fajar, (Qs: Al-Baqarah:
187).
Ayat diatas merupakan batasan bagi orang-orang yang
berpuasa; ayat tersebut juga dapat merupakan pengukur iman seseorang, sebab
bagi mereka yang mentaati ketentuan ayat itu berarti ia menegakkan amanat
Allah, sebaliknya bagi mereka yang mengingkari ketentuan ayat tersebut ia telah
mengkhianati Allah SWT.
Saudara-saudara kaum Muslimin Jama’ah Sholat Terawih Yang
dimuliakan Allah
Puasa
dapat kita ibaratkan sebagai persiapan, perumpamaannya ada orang menanam yang mempersiapkan
tanah, kemudian tanah itu dicangkulinya sampai tanah itu menjadi gembur dan
sampai tanah itu tidak ada lagi rerumputan yang tumbuh disana. Setelah persiapan
itu sudah cukup, tinggal bagaimana kehendak orang itu. Apakah tanah yang telah
dicangkulinya itu dibiarkan begitu saja sehingga rerumputan yang liar itu
tumbuh lagi disitu?, ataukah Ia menebarkan benih kemudian ditinggalkan dan
sudah tidak mau lagi merawat benih-benih yang telah ditanamnya? Dan ataukah ia
menyebar benih, lalu merawatnya, sampai benih itu tumbuh menjadi besar dan
membiarkannya berbuah?, semua itu tergantung orang yang menanam!
Namun yang paling disukai oleh Allah
SWT itu adalah mempersiapkan tanah dengan, mencangkulinya. Menebarkan benih,
merawat benih itu agar menjadi tumbuh besar dan kemudian merawatnya sampai
berbuah. ibaratnya kita menjaga jiwa kita yang telah dipersiapkan melalui berpuasa
dan sampai kepada taqwa, maka pahalanya disisi Allah sungguh besar sekali.
Berpuasa akan sampai kepada buahnya,
jika orang yang berpuasa itu betul niatnya, kuat kemauannya, dan ia berpuasa
berlandaskan dengan iman, dan juga berpuasa hanya untuk mencari keridlaan Allah
SWT.
Untuk itu marilah kita bersama-sama
melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadhan ini, dengan berpuasa yang berlandaskan
iman, dan berpuasa hanya untuk mencari keridlaan Allah SWT.
Demikianlah
yang dapat saya sampaikan kurang dan lebihnya saya mohon ma’af akhirul kalam…….
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus