PENULISAN
KARANGAN ILMIYAH
I.
PENDAHULUAN
Penulisan karangan ilmiah bertujuan
untuk mencatat hasil akhir dari penelitian-penelitian ilmiah yang telah
dilaksanakan. Bentuk ini merupakan laporan peneliti atas kondisi atau peristiwa
yang di amati secara obyektif melaporkan obyek studi dalam sebuah karangan
ilmiah yang sistematis, bentuk ini juga membutuhkan kejelian dari peneliti
untuk menyusun, merencanakan, dan mengendalikan hasil dari penelitian tersebut.
Biasanya penelitian itu di lakukan secara individu maupun kelompok.
II.
RUMUSAN MASALAH
A. Aspek-aspek penulisan karangan ilmiah
B. Pengutipan
C. Penulisan catatan kaki
D. Penyusunan daftar pustaka
III.
PEMBAHASAN
A.
Aspek-aspek penulisan karangan ilmiah
Aspek-aspek ini di bagi menjadi 2 metode:
1.
Metode
Penyelidikan
Metode ini pun di bagi menjadi 3:
a.
Metode
Historis
Metode ini biasanya mengemukakan penjelasan kronologis ( urut
berdasarkan waktu ) dari obyek studi yang di selidiki. Metode ini juga di
sebut metode dokumenter, sebab biasanya menggunakan dokumen sebagai bahan
utama.
b.
Metode
Deskriptif
Metode ini di laksanakan dengan cara:
a.
Mengukur
suatu besaran, seperti panjang, lebar,, jumlah barang yang di hasilkan, dll,
b.
Membandingkan
antara persamaan dengan perbedaan
c.
Mengadakan
penilaian, klasifikasi dan menjelaskan hubungan antara yang satu dengan yang lainnya.
Dan untuk memperoleh hasil yang
sebaik-baiknya, penyelidik biasanya:
a.
Menjelaskan
langkah-langkah yang di tempuh, misalnya: bagaimana cara pelaksanaan angket,
wawancara dan sebagainya.
b.
Menjelaskan
cara pemilihan, pengumpulan dan penilaian data.
c.
Mengemukakan
alasan yang cukup kuat
d.
Menjelaskan
analisis data yang akan di tempuh
c.
Metode
Eksperimen
Metode ini memerlukan kegiatan tertentu untuk melihat suatu hasil
yaitu dengan melakukan suatu percobaan.[1]
2.
Metode
Pengumpulan Data
Metode yang lazim dipakai untuk mendapatkan data biasanya adalah:
a.
Metode
angket (penulis sudah merumuskan daftar pertanyaan yang nantinya akan di
jawab oleh responden)
b.
Metode
wawancara (interview)
c.
Metode
observasi (pengamatan suatu obyek).[2]
B.
Pengutipan
Menyusun karangan ilmiah pada hakikatnya
bukan sekedar mengarang. Data, keterangan, atau pendapat yang di masukkan ke
dalamnya, mungkin sekali berasal dari suatu sumber. Dalam hal ini juga penulis
di tuntut menyebutkan sumber yang dipergunakannya itu, sehingga pembaca dapat
melacak dari sumber aslinya.[3]
Pengutipan juga di bagi menjadi 2
macam yaitu kutipan langsung dan kutipan tidak langsung, kutipan langsung
biasanya di beri tanda kutip (“…”), sedangkan kutipan tidak langsung tidak di
beri tanda seperti itu.[4]
C.
Penulisan catatan kaki
Secara selintas telah di singgung
masalah mengenai catatan kaki atau foot note hal-hal yang perlu di
cantumkan dalam catatan kaki ini adalah:
1. Nomor foot note
2. Nama pengarang
3. Judul buku
4. Buku terjemahan
5. Nomor jilid
6. Nama penerbit
7. Tempat penerbitan
8. Tahun penerbit
9. Halaman yang di kutip.[5]
D.
Penyusunan daftar pustaka
Daftar pustaka, kepustakaan,
Bibliografi atau referensi memuat sumber-sumber yang menjadi dasar penyusunan
karangan ilmiah. Bagian ini tidak saja membuat daftar buku yang dikutip.
Buku-buku atau bahan-bahan pustaka lainnya juga bisa di muat dalam bagian ini
sepanjang relevan dengan pokok permasalahannya.[6]
Selain memuat buku-buku, juga memuat
bahan-bahan kepustakaan lainnya, seperti: majalah, surat kabar, peraturan perundang-undangan
dan lain sebagainya.[7]
Pengarang bisa perorangan atau lembaga, kalau
tidak ada pengarangnya, maka langsung di mulai dari judul. Unsur-unsur yang di
muat dalam daftar pustaka hampir sama dengan unsur-unsur yang tercatat dalam
catatan kaki. Bedanya cuma pada Ibid, op.cit, loc.cit. contoh
daftar pustaka :
Rogers, Everett M.ed., 1985, komunikasi
dan pembangunan, Jakarta: LP3ES.[8]
IV.
KESIMPULAN
A.
Aspek-aspek
penulisan karangan ilmiah
Pada aspek-aspek ini di bagi menjadi
beberapa metode, yaitu metoda penyelidikan dan metode pengumpulan data. Metode
penyelidikan juga masih di bagi lagi menjadi 3 bagian yaitu: metode historis,
deskriptif dan eksperimen.
B.
Pengutipan
Dalam pengutipan karangan ilmiah
penulis harus mencantumkan penelitiannya yang sejelas-jelasnya agar pembaca
dapat mengetahui kebenarannya,
pengutipan ini di bagi menjadi 2 yaitu: kutipan langsung dan tidak langsung.
C.
Penulisan
catatan kaki
Penulisan catatan kaki atau foot
note harus di catat lengkap sesuai dengan unsur-unsur yang telah di tetapkan di
makalah ini.
D.
Penyusunan
daftar pustaka
Penyusunan daftar pustaka menjadi
penyusunan dasar karangan ilmiah.
V.
PENUTUP
Demikianlah uraian yang dapat Penulis sampaikan dalam makalah ini. Sebagai
manusia biasa,tentunya makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.Oleh karena
itu, kritik dan saran dari Para Pembaca sangat Penulis nantikan demi
kesempurnaan makalah dimasa yang akan datang. Semoga makalah ini bermanfaat
bagi penulis pada khususnya dan bagi Pembaca pada umumnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Alwi, Hasan, dkk. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia,
Jakarta: Balai Pustaka, 2000.
Chaer, Abdul. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia, jakarta: Rineka cipta, 2006.

[1]
Alwi Hasan,
dkk, Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2000 ),
hlm. 34
[3]
Chaer Abdul, Tata
Bahasa Praktis Bahasa Indonesia, ( jakarta: Rineka cipta, 2006 ), hlm. 67
[5]
Kridalaksana Harimurti,
Kamus linguistik, (Jakarta: PT Gramdia Utama, 2003), hlm. 56
[7]
Chaer Abdul,
Op.cit, hlm.135
Tidak ada komentar:
Posting Komentar