Kamis, 07 Juni 2012

karangan ilmiyah


PENULISAN KARANGAN ILMIYAH

I.                   PENDAHULUAN
Penulisan karangan ilmiah bertujuan untuk mencatat hasil akhir dari penelitian-penelitian ilmiah yang telah dilaksanakan. Bentuk ini merupakan laporan peneliti atas kondisi atau peristiwa yang di amati secara obyektif melaporkan obyek studi dalam sebuah karangan ilmiah yang sistematis, bentuk ini juga membutuhkan kejelian dari peneliti untuk menyusun, merencanakan, dan mengendalikan hasil dari penelitian tersebut. Biasanya penelitian itu di lakukan secara individu maupun kelompok.

II.                RUMUSAN MASALAH
A.  Aspek-aspek penulisan karangan ilmiah
B.  Pengutipan
C.  Penulisan catatan kaki
D.  Penyusunan daftar pustaka

III.             PEMBAHASAN
A.     Aspek-aspek penulisan karangan ilmiah
Aspek-aspek ini di bagi menjadi 2 metode:
1.      Metode Penyelidikan
Metode ini pun di bagi menjadi 3:
a.       Metode Historis
Metode ini biasanya mengemukakan penjelasan kronologis ( urut berdasarkan waktu ) dari obyek studi yang di selidiki. Metode ini juga di sebut metode dokumenter, sebab biasanya menggunakan dokumen sebagai bahan utama.
b.      Metode Deskriptif
Metode ini di laksanakan dengan cara:
a.       Mengukur suatu besaran, seperti panjang, lebar,, jumlah barang yang di hasilkan, dll,
b.      Membandingkan antara persamaan dengan perbedaan
c.       Mengadakan penilaian, klasifikasi dan menjelaskan hubungan antara yang satu dengan yang lainnya.
Dan untuk memperoleh hasil yang sebaik-baiknya, penyelidik biasanya:
a.       Menjelaskan langkah-langkah yang di tempuh, misalnya: bagaimana cara pelaksanaan angket, wawancara dan sebagainya.
b.      Menjelaskan cara pemilihan, pengumpulan dan penilaian data.
c.       Mengemukakan alasan yang cukup kuat
d.      Menjelaskan analisis data yang akan di tempuh
c.       Metode Eksperimen
Metode ini memerlukan kegiatan tertentu untuk melihat suatu hasil yaitu dengan melakukan suatu percobaan.[1]
2.      Metode Pengumpulan Data
Metode yang lazim dipakai untuk mendapatkan data biasanya adalah:
a.      Metode angket (penulis sudah merumuskan daftar pertanyaan yang nantinya akan di jawab oleh responden)
b.      Metode wawancara (interview)
c.       Metode observasi (pengamatan suatu obyek).[2]

B.     Pengutipan
Menyusun karangan ilmiah pada hakikatnya bukan sekedar mengarang. Data, keterangan, atau pendapat yang di masukkan ke dalamnya, mungkin sekali berasal dari suatu sumber. Dalam hal ini juga penulis di tuntut menyebutkan sumber yang dipergunakannya itu, sehingga pembaca dapat melacak dari sumber aslinya.[3]
Pengutipan juga di bagi menjadi 2 macam yaitu kutipan langsung dan kutipan tidak langsung, kutipan langsung biasanya di beri tanda kutip (“…”), sedangkan kutipan tidak langsung tidak di beri tanda seperti itu.[4]

C.     Penulisan catatan kaki
Secara selintas telah di singgung masalah mengenai catatan kaki atau foot note hal-hal yang perlu di cantumkan dalam catatan kaki ini adalah:
1. Nomor foot note
2. Nama pengarang
3. Judul buku
4. Buku terjemahan
5. Nomor jilid
6. Nama penerbit
7. Tempat penerbitan
8. Tahun penerbit
9. Halaman yang di kutip.[5]

D.    Penyusunan daftar pustaka
Daftar pustaka, kepustakaan, Bibliografi atau referensi memuat sumber-sumber yang menjadi dasar penyusunan karangan ilmiah. Bagian ini tidak saja membuat daftar buku yang dikutip. Buku-buku atau bahan-bahan pustaka lainnya juga bisa di muat dalam bagian ini sepanjang relevan dengan pokok permasalahannya.[6]
Selain memuat buku-buku, juga memuat bahan-bahan kepustakaan lainnya, seperti: majalah, surat kabar, peraturan perundang-undangan dan lain sebagainya.[7]
 Pengarang bisa perorangan atau lembaga, kalau tidak ada pengarangnya, maka langsung di mulai dari judul. Unsur-unsur yang di muat dalam daftar pustaka hampir sama dengan unsur-unsur yang tercatat dalam catatan kaki. Bedanya cuma pada Ibid, op.cit, loc.cit. contoh daftar pustaka :
Rogers, Everett M.ed., 1985, komunikasi dan pembangunan, Jakarta: LP3ES.[8]

IV.             KESIMPULAN
A.    Aspek-aspek penulisan karangan ilmiah
Pada aspek-aspek ini di bagi menjadi beberapa metode, yaitu metoda penyelidikan dan metode pengumpulan data. Metode penyelidikan juga masih di bagi lagi menjadi 3 bagian yaitu: metode historis, deskriptif dan eksperimen.
B.     Pengutipan
Dalam pengutipan karangan ilmiah penulis harus mencantumkan penelitiannya yang sejelas-jelasnya agar pembaca dapat  mengetahui kebenarannya, pengutipan ini di bagi menjadi 2 yaitu: kutipan langsung dan tidak langsung.
C.     Penulisan catatan kaki
Penulisan catatan kaki atau foot note harus di catat lengkap sesuai dengan unsur-unsur yang telah di tetapkan di makalah ini.
D.    Penyusunan daftar pustaka
Penyusunan daftar pustaka menjadi penyusunan dasar karangan ilmiah.

V.                PENUTUP
Demikianlah uraian yang dapat Penulis sampaikan dalam makalah ini. Sebagai manusia biasa,tentunya makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.Oleh karena itu, kritik dan saran dari Para Pembaca sangat Penulis nantikan demi kesempurnaan makalah dimasa yang akan datang. Semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi Pembaca pada umumnya.








DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Hasan, dkk. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2000.
Chaer, Abdul. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia,  jakarta: Rineka cipta, 2006.
Kridalaksana, Harimurti., Kamus Linguistik., Jakarta: PT Gramdia Utama, 2003.


[1] Alwi Hasan, dkk, Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2000 ), hlm. 34
[2] Ibid, hlm. 35
[3] Chaer Abdul, Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia, ( jakarta: Rineka cipta, 2006 ), hlm. 67
[4]  Ibid, hlm. 68
[5] Kridalaksana Harimurti, Kamus linguistik, (Jakarta: PT Gramdia Utama, 2003), hlm. 56
[6] Ibid, hlm. 254
[7] Chaer Abdul, Op.cit, hlm.135
[8] Ibid, hlm.137

Tidak ada komentar:

Posting Komentar